Kehamilan
ektopik atau juga dikenal sebagai kehamilan di luar kandungan merupakan suatu kondisi kehamilan dimana
sel telur yang sudah dibuahi tidak mampu menempel atau melekat pada rahim ibu,
namun melekat ada tempat yang lain atau berbeda yaitu di tempat yang dikenal
dengan nama tuba falopi atau saluran telur, di leher rahim, dalam rongga perut
atau di indung telur. Atau dengan kata lain, kehamilan ektopik meruapakan suatu
kondisi dimana sel telur yang telah dibuahi mengalami implantasi pada tempat
selain tempat seharunya, yaitu uterus. Jika sel telur yang telah dibuahi
menempel pada saluran telur, hal ini akan menyebabkan bengkaknya atau pecahnya
sel telur akibat pertumbuhan embrio.
Penyebab Kehamilan
Ektopik
Kehamilan ektopik biasanya disebabkan oleh berbagai hal, dan
yang paling sering adalah disebabkan adanya infeksi pada saluran falopi (tuba
falopi - fallopian tube). Kehamilan ektopik besar kemungkinan terjadi
pada kondisi:
· Ibu pernah mengalami kehamilan
ektopik sebelumnya (terdapat riwayat kehamilan ektopik)
· Ibu pernah mengalami
operasi pembedahan pada daerah sekitar tuba falopi
· Ibu pernah mengalami
Diethylstiboestrol (DES) selama masa kehamilan
· Kondisi tuba fallopi yang
mengalami kelainan kongenital
· Memiliki riwayat
Penyakit Menular intimual (PMS) seperti gonorrhea, klamidia dan PID (pelvic
inflamamtory disease)
Gejala Kehamilan
Ektopik
Pada saat usia kehamilan mencapai usia 6-10 minggu, biasa ibu
hamil yang mengalami kehamilan ektopik akan mengalami gejala:
· Ibu hamil mengalami
rasa sakit pada daerah panggul salah satu sisinya dan biasanya terjadi dengan
tiba-tiba
· Mengalami kondisi
perdarahan alat kelamin di luar jadwal menstruasi atau menstruasi yang tidak
biasa
· Mengalami rasa nyeri
yang sangat pada daerah perut bagian bawah
· Ibu hamil mengalami
pingsan
Gejala tahap lanjut
pada kehamilan ektopik
· Rasa sakit perut yang
muncul akan terjadi semakin sering
· Gejala lainnya adalah
kulit ibu hamil terlihat lebih pucat
· Adanya tekanan darah
rendah (hipotensi)
· Terjadinya denyut nadi
yang meningkat
· Sakit di salah satu sisi panggul
· Perdarahan vagina di luar menstruasi
· Nyeri di perut bagian bawah
Diagnosa
Kehamilan ektopik
biasanya sangat sulit di diagnosa oleh dokter, karena gejala
dan tanda kehamilan ektopik juga biasanya
terjadi pada kehamilan normal. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mendeteksi terjadinya kehamilan ektopik, yaitu dengan cara:
· Menggunakan USG
(ultrasonography). Melalui usg dokter dapat mendeteksi kehamilan ektopik karena
tuba falopi terdetek mengalami kerusakan dan terjadinya perdarahan atau
terdeteksi di luar uterus terdapat embrio
· Melalui pengukuran
terhadap kadar HCG (human chrionic gonadotopin - hormon kehamilan). Ibu hamil
yang mengalami ektopik biasanya kadar hcg nya tidak mengalami peningkatan
· Dilakukannya
pembedahan dengan sayatan kecil di bagian bawah perut (laparoskopi)
Pengobatan
Dokter akan selalu membatalkan kondisi kehamilan ektopik dengan
cara pemberian obat-obatan untuk menahan perkembangan embrio. Efek jangka
panjang akan dapat terhindarkan jika, kehamilan ektopik dapat terdekteksi sejak
dini. jika kehamilan ektopik telah terdektesi sejak dini, hal ini dapat
ditangani dengan pemberian obat suntik agar dapat diserap oleh tubuh ibu hamil,
hal ini dapat menyebabkan kondisi tuba falopi masih dalam keadaan utuh. Jika
kondisi serius, seperti jika tuba falopi telah mengembang, maka dokter akan
melakukan operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar